Sebuah gerakan baru untuk melindungi anak Indonesia diluncurkan di Jakarta, Kamis (10/3). Gerakan itu adalah Gerakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (GPATBM). GPATBM diresmikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP dan PA) Yohana Yembise.
Menurut Ibu Yohana, saat ini masih tinggi kasus kekerasan terhadap anak di masyarakat. Karenanya, gerakan ini diinisiasi oleh masyarakat dan untuk masyarakat/kelompok orang yang tinggal di desa atau kelurahan. Masyarakat atau kelompok ini mampu mengenali, menelaah, dan mengambil inisiatif untuk mencegah dan menangani masalah kekerasan terhadap anak yang ada di lingkungannya secara mandiri.
“Kebijakan PATBM ini dapat diterapkan di berbagai wilayah Indonesia yang mempunyai kultur dan budaya yang berbeda-beda,” ujar Menteri Yohana
Berita ini dikutip dari Berani.id
“Kekerasan” sering kali menjadi sebuah alasan pendisipilinan dan metode mendidik anak yang di plesetkan oleh sebagian pihak ,terutama oleh orang tua.
Menjadi sebuah alasan klasik dimana membenarkan hal hal yang seharusnya tidak menjadi pilihan dalam hal pendidikan anak.
Banyak orang tua secara tidak langsung menebar benih kehidupan yang salah pada setiap anak.
Dalam Kolose 3 ; 21 “Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.”
Dan biarlah para orang tua boleh mendidik anak anak dengan penuh cinta kasih yang telah di teladani oleh Kristus kepada kita semua.
No Comments