JERAT PORNOGRAFI

Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang

(Matius 15:19-20a)

 

 

screenshot_033015_025608_pmSeorang anak berusia 9 tahun datang kepada saya beberapa bulan yang lalu bersama dengan ibunya. Ibunya menceritakan apa yang terjadi pada anaknya yang kecanduan pornografi dan membuat ulah di kelas. Setelah beberapa waktu berbincang, ternyata diketahui bahwa sang anak sudah melihat pornografi melalui HP sopirnya sejak umur 6 tahun (kelas 1 SD).

 

Pornografi sudah merasuk kemana-mana, tanpa mengenal usia, latar belakang budaya, status, maupun pendidikan. Kecanduan pornogradi dikatakan dua kali lebih berbahaya daripada kecanduan narkoba.[1] Bahkan disebutkan sebagai visual crack cocain. (Narkoba lewat mata). Indonesia pada tahun 2013 menduduki posisi nomor 1 sebagai negara pengakses pornografi! Perusahaan-perusahaan film pornografi akhir-ahir ini mengincar bukan hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Muatan seksi dan sensual dimasukkan ke berbagai media. Dalam iklan, game, film bioskop, komik, majalah, dan sebagainya. Dimana saja ada muatan pornografi. Bahkan dalam percakapan saja sering ditemukan muatan aktifitas seks atau organ seks.

 

FAKTA DAN DATA

 

Ada 63 % remaja di Indonesia (SMP-SMA) telah melakukan hubungan seks di luar nikah

21 % dari hubungan itu diantaranya melakukan aborsi. Mengapa bisa jadi demikian? Termasuk terjadinya pernikahan dini di kalangan remaja akhir-ahir ini. Jawa Timur menduduki urutan nomor 1 dari seluruh Indonesia. (39.43%) menyusul berikutnya Jawa Barat (36%) dan Kalimantan Selatan (35.84%). Pornografi salah satu penyebabnya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh John Brown di North California bahwa keinginan atau kecenderungan untuk melakukan aktifitas seksual akan meningkat 2.2 kali lipat jika remaja (12-14 tahun) disuguhkan muatan pornografi/muatan seks selama 2 tahun. Penelitian ini dilakukan pada 1071 anak remaja.

 

Kerusakan Organ Otak

Pornografi ternyata mampu merusak otak secara permanen, terutama pada bagian Pre Frontal Cortex (PFC), pada bagian depan di otak. Akibatnya seseorang akan mengalami kesulitan kontrol diri, mengendalikan hawa nafsu, membuat perencanaan, dan gangguan emosi. Bagian otak yang dirusak diantaranya: bagian lobus Frontal, Gyrus Insula, Nucleus Accumbens Putamen, Cingulated dan Cerebellum. Luar biasa! Ternyata pornografi tidak hanya mengancam jiwa dan roh saja tetapi juga secara fisik.

 

Pornografi dan Media

Sebagai media yang paling efektif adalah media. Saat sebanyak 2.818 anak kelas 4-5 SD yang dilakukan Yayasan Kita dan Buah Hati Indonesia muncul hasil sebagai berikut: Apa itu pornografi? Pornogrrafi adalah Gambar Telanjang (31%), Sesuatu yang jorok (28%) dan menunjukkan alat-alat vital (12%). Simak lebih dalam, melalui media apa mereka melakukannya: Komik 24%), Internet (27%), melalui game (17%), dan masih banyak lagi. Muatan pornografi juga terdapat dalam game yang digemari anak remaja akhir-akhir, GTA ”Grand Thief Auto”. Sebuah game petualangan di sebuah kota dan bisa keluar masuk gedung dengan bebas, membunuh, mencuri, merampok. Tidak ada hukum yang berlaku. Adanya hukum rimba.

 

SELAMATKAN MEREKA

 

“Percayalah pornografi adalah suatu bencana yang kami, orang Amerika kesulitan menghadapinya. Negara kami dapat mempersiapkan perang,  senjata, dan tentara. Negara kami juga mampu menemukan obat-obatan mutakhir untuk menyembuhkan berbagai penyakit modern. Tapi untuk pornografi…believe me…. pada awalnya kami tidak siap dan tidak tahu cara apa yang harus dilakukan untuk melawannya. Kami bingung!”

(Dr. Randall F. Hyde, Ph.D )

 

Demikian ungkapan seorang ahli di Amerika. Bagaimana dengan Indonesia? Masihkah ada harapan? Tetap ada harapan. Generasi yang kecanduan pornografi ini perlu diselamatkan. Sedini mungkin lakukan pendidikan tentang seks pada anak dan remaja. Tentunya, isi dan caranya akan disesuaikan dengan kondisi dan usia mereka. Jangan menganggap remeh kecanduan pornografi ini!

 

Pertama yang harus dilakukan sebagai orang dewasa, atau orangtua maupun para hamba Tuhan adalah: BEBAS DARI PORNOGRAFI! Sebelum menyelamatkan mereka, kita harus bebas dari pornografi terlebih dahulu. Semua materi pornografi di rumah, handphone, komputer, atau dimana saja harus disingkirkan dan dibuang. Ciptakan rumah atau lingkungan yang bersih dari muatan pronografi. Tindakan ini adalah bukti komitmen dan kepedulian kita untuk menyelamatkan mereka dari belenggu dosa perzinahan ini.

 

Kedua, ciptakan hubungan dan suasana yang “bersih”. Cerita, bahan candaan yang tidak menyinggung masalah seks. Ketika masuk dalam topik seks, bawalah pada pengetahuan yang benar sesuai dengan Firman Tuhan. Bagaimana seks yang benar sesuai Firman Tuhan.

 

Ketiga, perbanyak muatan positif dalam jiwa dan rohani mereka. Terutama adalah Firman Tuhan yang dapat membangkitkan imannya. Yang lain adalah pengetahuan yang benar dari berbagai ilmu pengetahuan. Informasi, berita, cerita (film, video clip musik, iklan) yang tidak mengundang nafsu/birahi.

 

Keempat, bawalah mereka untuk menemukan komunitas yang sehat dan membangun jiwa dan rohaninya. Dapat berbentuk kegiatan olah raga, seni, ataupun kelompok tumbuh bersama di gereja.

 

Kelima, lakukan pendampingan dari hati ke hati. Hal ini sangat membuka peluang terciptanya keterbukaan dan saling menguatkan satu dengan yang lain. Pendampingan ini juga sebagai pemantauan mereka saat jatuh ataupun mengalami masa-masa sulit.

 

Keenam, berdoa kepada Tuhan. Berdoa agar Tuhan Yesus menolong menutup bungkus kita saat kita menjangkau mereka yang terjerat pornografi. Agar kita tidak jatuh dalam dosa yang sama. Berdoa untuk kekuatan Tuhan memampukan mereka terlepas dari jerat iblis yang satu ini.

 

SEKELILING KITA

 

Lihat di sekeliling kita apakah kita menemukan mereka yang terjerat dengan dosa perzinahan ini? Amati para pemuda dan anak-anak mulai sekarang, dan lakukan tindakan sesegera sebelum terlambat. Selama masih ada harapan, letakkan harapan itu padaNYA dan Tuhan meyertai kita untuk menyelamatkan generasi ini. Harapan masih ada, kesempatan terbuka..

Dr. Donald Hilton Jr, Ahli bedah otak AS

Jawa Post, Minggu 21 Desember 2008 Dilakukan survey di 33 Propinsi oleh BKKBN

No Comments

Enroll Your Words

To Top