Aktifitas mulai berlangsung, diawali dengan berbagai game pencair suasana. Mereka gembira dan bersukaria kemudian mulai masuk acara-acara inti… diawali dengan drama yang luar biasa dimana menggambarkan keadaaan anak yang tertekan oleh keadaan keluarganya hingga akhirnya melakukan pelanggaran hukum dan dimasukkan dalam penjara. Kasih ayah yang hilang… tak ditemukan sang anak. Suasana mulai berubah.. anak-anak terdiam, membisu… dilanjutkan dengan pemutaran clip video yang menampilan beberapa ayah yang menridukan anak-anak mereka, dan meminta maaf kepada mereka… suasana makin mencekam. Beberapa anak mulai meneteskan air mata.

Selanjutnya.. kami mengundang orangtua sebagai acara kejutan dari 2 orang anak. Moment yang luar biasa… Saat sang ayah memeluk anaknya, saat ayah memberikan gitar kecil kepadanya… saat mereka menangis. Semua yang hadir terdiam! Suasana semakin haru.
Kami membagi dalam beberapa kelompok untuk mereka bercerita keadaan keluarga mereka, masalah, kebencian, cinta.. yang terungkap dari mereka.

"Aku benci bapakku! Aku mau bunuh dia...!"
"Bapakku tidak pernah di rumah, ia meninggalkan ibu dan aku.."
"Bapakku sudah meninggal, ibuku di penjawa..."
"Orangtuaku bercerai! Aku tidak pernah tahu bapakku.."
"Aku tidak bisa mengampuni bapakku.."

Berbagai cerita dan ungkapan mereka terdengar… Tangisan.. Kesunyian.. Dan kekosongan hati mereka rasakan. Kelepasan saat mereka mengampuni sangat dibutuhkan keberanian.

Langkah mereka ketika mendapatkan jumper (jaket) adalah bukti keberanian mereka untuk mengampuni orangtuanya. Pelukan dari kami sebagai ganti orangtua mereka dan doa mereka menambah suasana semakin indah. Kasih Tuhan melawat mereka.

Ini ada di penjara… terjadi lawatan TUHAN… terimakasih atas kegerakan dan lawatan yang boleh terjadi di sini.

Salam kegerakan
Toninardi Wijono