Hidden Potensial

“Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?”

– Yoel 2:11

Sementara saya menulis artikel ini, baru saja membaca sebuah berita yang menarik sekaligus membuat saya sedih. Ada 61 juta anak  di China mengalami penolakan oleh orangtua mereka. Survei yang dilakukan oleh Centre for Child Rights and Corporate Social Responsibility (CCRCSR).  Penolakan tersebut dikarenakan ambisi orangtua untuk bekerja karena tuntutan ekonomi yang mendesak negeri tirai bambu itu. Dikuatirkan oleh badan survei tersebut adalah dampak negatif dari penolakan ini. Perilaku negatif dan karakter mereka akan terpengaruh[1]. Bagaimana dengan di Indonesia, dimana ada 82.6 juta anak usia 0-17 tahun (2011) yang artinya 33.9% dari penduduk Indonesia?[2] Bukankah ini merupakan potensi yang besar yang dimiliki oleh bangsa dan gereja? Ketika orang meremehkan keberadaan dan pengaruh mereka, sebenarnya ada kekuatan yang tersembunyi dibalik usia belia mereka. Kekuatan yang tersembunyi itu perlu disaluran dan dikembangkan yang benar, agar masa depan mereka dapat memberikan kontribusi bagi bangsa dan Kerajaan Allah.

 

KEKUATAN PENGARUH

Hari Malala ditetapkan oleh PBB setiap tanggal 12 Juli. Malala Yausafzai (16), seorang gadis cilik dari Pakistan yang ditembak kepalanya oleh milisi Taliban pada bulan Oktober 2012 karena ia memperjuangkan hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak di negaranya. Nyawanya tertolong setelah dilakukan perawatan medis. Namanya kini menjadi simbol dunia atas perjuangan anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

“Di sini saya berdiri bukan sebagai satu suara, tetapi berbicara bagi mereka yang telah berjuang demi hak untuk diperlakukan sesuai dengan martabat mereka, berjuang demi hak untuk kesetaraan peluang dan hak untuk mendapat pendidikan,” salah satu kalimat ucapan Malala saat memberikan pidato di PBB tahun 2013

Seorang gadis cilik yang memberikan pengaruh pada dunia. Ada banyak potensi pada setiap anak-anak.

Dalam bukunya “BrandChild”, Martin Lindstorm menulis bahwa ada $ 600 milyar per tahun uang yang dibelanjakan oleh anak-anak dan remaja. Survei dan penelitian dilakukan di beberapa negara yang mewakili semua benua di dunia. Lebih mengejutkan lagi dikatakan bahwa 60% pemilihan merk dan pembelian orangtua dipengaruhi oleh anak-anak mereka. Tidak heran para produsen membidik anak-anak sebagai sasaran mereka dengan menggempur 14.000 iklan per tahunnya.[3] Lihat, bagaimana mereka memiliki potensi dan pengaruh yang besar. Di Indonesia ada 200-250 trilyun rupiah yang diperebutkan oleh para produsen makanan, mainan, dan jasa untuk anak-anak. Mereka berlomba-lomba untuk merebut hati anak-anak, karena mereka menyadari betapa besar “keuntungan” yang dapat mereka peroleh dengan menjadikan anak-anak pangsa pasar mereka. Anak-anak disebutkan sebagai secondary market (influencer) dimana selain pembelian yang dilakukan sendiri, mereka dapat mempengaruhi keluarganya dalam hal pemilihan merk dan pembelian.[4]

Contoh jelasnya, anak saya tidak memiliki uang untuk membeli ice cream, mereka bisa mendatangi saya kemudian merayu saya untuk membelikan ice cream. Di saat yang berbeda, saya berencana makan bakso karena hari itu ada kesempatan untuk makan bakso, tiba-tiba anak saya berkata ia ingin beli nasi goreng di depan rumah. Saya menunda makan bakso dan akhirnya membeli nasi goreng seperti yang anak saya inginkan. Lihatlah, dari 2 contoh itu, bagaimana anak-anak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi saya sebagai orangtuanya untuk mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu. Kekuatan pengaruh seorang anak!

 

Dunia mengakui potensi anak-anak yang luar biasa, bagaimana dengan gereja dan orangtua? Berapa banyak diantara kita menganggap anak-anak tak berdaya dan tak mampu melakukan ini dan itu. Memang secara fisik, jika dibandingkan dengan yang dewasa memang jauh berbeda, namun kekuatan di dalamnya (yang tak terlihat) itu ternyata sama besar bahkan bisa lebih besar dari orang dewasa.

 

DARI MULUT BAYI

Firman Tuhan dalam Mazmur 8:3

Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.

Dengan jelas menyebutkan bahwa Allah telah meletakkan dasar kekuatan, artinya anak-anak memang memiliki potensi yang besar, bahkan dikatakan dalam ayat tersebut terjadi sejak bayi. Kekuatan untuk membungkam musuh dan pendendam, artinya untuk melakakukan sesuatu yang baik dan memberikan dampak bagi generasinya. Ayat ini diulang Yesus saat Yesus masuk Yerusalem dan berada di dalam Bait Allah (Matius 21:12-16). Ketika imam-iman kepala dan ahli Taurat (yang ada di dalam Bait Allah, gereja) marah karena anak-anak berteriak memuji Tuhan Yesus. Mereka (pemimpin rohani) tidak mengetahui dan melihat adanya potensi dalam diri anak-anak sehingga Tuhan Yesus menegur mereka. Ini merupakan kesempatan untuk menjangkau anak-anak dan memperlengkapi mereka. Jangan biarkan mereka terhilang dan terluka. Jika kita kelhilang kesempatan ini, maka dunia akan memakai mereka untuk menjadi alatnya untuk menghancurkan generasinya.

 

PERLENGKAPI DAN DAMPINGI

Perlengkapi anak-anak kita agar mereka dipenuhi dengan kebenaran dan kemampuan untuk berdampak bagi sekelilingnya, baik saat ini maupun untuk masa depannya. Dampingi anak-anak, sebagai bukti kita memberikan dukungan kepada mereka. Jangan anggap remeh dan rendah kekuatan yang tersembunyi  -telah diletakkan Tuhan – di dalam mereka.

Harapan saya, Anda dapat merubah cara pandang Anda ketika melihat anak dan remaja di sekitar Anda. Mereka bukan tak bisa apa-apa tetapi kita memang belum menemukannya atau kita belum menyadarinya bahwa ada  potensi tersembunyi yang besar dimana dapat memberikan dampak demi KerajaanNYA.

 

 

[1] BrandChild – Martin Lindstorm, 2007

[2] Majalah Marketing edisi khusus, 2010

[3] Jawa Pos, Kamis 6 Februari 2014 – halaman 12

[4] Profil Anak 2012, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

No Comments

Enroll Your Words

To Top